Sunday, January 18, 2015

Mempelajari Jenis Awan

Jenis Awan Yang Patut Kita Ketahui


Dunia penerbangan Indonesia kembali berkabung. Di penghujung tahun 2014 tepatnya pada hari minggu tanggal 28 Desember 2014 pukul 06.12 WIB pesawat Airbus 320-200 milik Airasia dengan NO Penerbangan QZ 8501 hilang kontak dengan menara Air Traffic Control ( ATC )  setelah sang pilot minta ijin untuk menaikan pesawat dari ketinggian 32000 kaki ke ketinggian 38000 kaki. Pihak ATC belum sempat mengijinkan namun pesawat hilang dari radar ATC. Banyak pengamat memperkirakan pesawat menerjang awan comulonimbus namun semua kita serahkan kepada pihak KNKT untuk menginvestigasi dengan cermat dan akurat sebab musabab jatuhnya pesawat tersebut. Tugas kita adalah mendoakan ke 155 penumpang yang di perkirakan meninggal dunia semoga arwah mereka di terima di sisiNya dan keluarga yang di tinggalkan di beri ketabahan.



Jenis awan dalam dunia pelayaran sangat penting dengan pengamatan awan kita bisa mempridiksi datangnya hujan, badai dan lain sebagainya. Selain itu jenis awan juga kita  catat dalam buku jurnal ( Logbook ) deck ketika kita mengadakan pelayaran.  Hari jatuhnya pesawat Airasia QZ 8501 kebetulan kami dalam pelayaran di laut jawa. Malam sebelum kejadian jatuhnya pesawat tersebut langit di laut jawa di penuhi dengan awan hitam pekat dan  hujan deras dengan angin yang cukup kencang di sertai petir. Awan cumulonimbus hampir merata di atas laut jawa mulai malam sampai pagi Pukul  10.00 Wib. Ini saya kira hanya sebuah kebetulan saja.



Dalam kesempatan ini saya ingin mengingatkan kembali tentang nama – nama awan dalam dunia pelayaran. Agar kita bisa waspada dan memperkirakan terjadinya hujan atau petir di tengah pelayaran kita. Kita mulai dengan awan yang paling di hindari dalam dunia penerbangan maupun dunia pelayaran.



1.Cumulonimbus

Cumulonimbus bisa dibilang raja dari segala awan. Awan cumulonimbus merupakan awan yang paling ditakuti penerbang, awan yang paling sering membuat bencana, ditambah lagi awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik (mirip seperti baterai raksasa di langit). Tornado alias puting beliung, downburst, dan hail dapat terbentuk hanya di dalam awan ini. Awan cumulonimbus dapat terbentuk sendiri, sepanjang front, sepanjang ITCZ, atau di dalam cluster dan squall line.

Bentuk Awan Comulonimbus
Cumulonimbus merupakan awan padat dengan perkembangan vertikal menjulang tinggi, mirip gunung atau menara, bagian puncaknya berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata. Melebar mirip bentuk landasan yang disebut anvil head.

awan comulonimbus
Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan. terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. gesekan partikel - partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. Inilah yang sangat di takuti dalam dunia penerbangan apabila pesawat udara menerobos awan ini.

Bahaya yang paling fatal adalah terjadinya mati semua mesin pesawat dan tidak berfungsinya peralatan navigasi udara.
Cumulonimbus menimbulkan kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bisa menimbulkan hujan es.


Pada umumnya  Cumulonimbus  terbentuk dari pertumbuhan awan Cumulus yang aktif. Cumulus menjadi Towering Cumulus menjadi  Cumulonimbus . Cumulonimbus dapat terjadi atau muncul dari perkembangan atau pertumbuhan jenis awan yang lain. Pertumbuhan awan rendah Stratocumulus atau pertumbuhan awan menengah Altostratus, Nimbostratus, dan Altocumulus.





2. Cumulus

Cumulus merupakan awan dengan vertikal depelopment atau pertumbuhan vertikal. cumulus memiliki tinggi puncak awan yang tinggi dan sangat tebal, walaupun tidak setebal awan cumulonimbus. cumulus dapat sendiri atau berkumpul dalam satu kelompok. Pembentukan awan ini terjadi karena udara labil. Jika keadaan udara tetap labil, cumulus bisa berkembang menjadi cumulunimbus.

Bentuk Awan Cumulus

Awan Cumulus
Cumulus tampak terpisah-pisah, pada umumnya padat dengan batas yang jelas. Pertumbuhan vertical atau tegak, mirip menara atau gunung atau kubah dengan puncaknya menyerupai bunga kol yang pada bagian-bagian yang terkena sinar matahari akan tampak putih kemilau sedangkan pada dasar tampak rata.

Cumulus terdiri dari tetes-tetes air, sedangkan butir-butir es atau kristal-kristal es atau kristal-kristal salju biasa tertutup pada bagian awal yang suhunya di bawah 0 C.
 

Jenis Awan Cumulus
1) Cumulus Humulis (CL=1), tampak sebagai  Cumulus  kecil-kecil, terbentuk pada saat-saat angin timuran atau angin pasat dan ukuran tinggi lebih pendek dari pada lebar dasarnya.
2)  Cumulus  Mediocris (CL=2), dengan ukuran tinggi sedang dan ukuran tingginya lebih panjang dari lebar dasarnya. Puncaknya berbentuk tonjolan kecil.
3)  Cumulus  Congestus, mengalami perkembangan vertikal ke atas yang jelas dan tinggi dengan puncaknya berbentuk bunga kol.



3. Stratus
Stratus merupakan awan rendah yang biasanya menandai kestabilan udara atau inversi suhu. Awan stratus dapat terbentuk akibat menyebarnya awan stratucumulus akibat adanya inversi suhu. stratus juga dapat bertahan berhari-hari di wilayah anticyclone. Pada saat terjadi front panas yang lemah, awan ini kerap muncul dan membawa presipitasi ringan, yaitu drizzle.


Bentuk Awan Stratus
Awan Stratus

Stratus berupa lembaran-lembaran atau lapisan-lapisan berwarna abu-abu dengan dasar yang teratur. Jika matahari masih terlihat dari balik awan ini maka tepi awannya akan tampak jelas. Kadang-kadang berbentuk pecah-pecah dan tampak kasar (frakto stratus). Untuk stratus tebal mampu menutup sinar matahari atau bulan.


Stratus terdiri dari tetes-tetes air yang sangat kecil dan yang cukup besar dapat menjadi tetes-tetes Drizzle atau prisma-prisma es atau butir-butir salju.


stratus umumnya berbentuk lapisan awan yang mirip kabut berwarna abu-abu dengan tinggi dasar awan yang rendah, hujan yang terjadi adalah gerimis atau drizzle. Bisa juga terjadi dari awan Cumulus dengan dasar yang rendah


Proses pembentukannya adanya proses pendinginan pada atmosfer bagian bawah dekat permukaan, bisa juga terbentuk dari Stratocumulus yang dasarnya merendah atau kehilangan bentuk-bentuk. Awan stratus yang tampak kasar disebut fractostratus.awan ini merupakan awan tambahan yang terbentuk karena pengaruh turbulensi yang disebabkan oleh munculnya udara basah yang berasal dari endapan yang turun dari Altocumulus.


Stratus dapat terbentuk karena naiknya kabut secara perlahan-lahan sebagai akibat dari adanya pemanasan permukaan bumi atau meningkatnya kecepatan angin permukaan.





4. Sratocumulus

Awan Sratocumulus



Sratocumulus merupakan awan rendah. Semua awan rendah dapat menghasilkan presipitasi, begitupun awan stratocumulus. secara umum, stratocumulus dibedakan menjadi dua jenis,yaitu stratocumulus undulatus (bergelombang) dan stratocumulus cumuliformis (seperti cumulus).

Bentuk Awan Stratocumulus
Stratocumulus berupa perca-perca atau lembaran-lembaran berwarna abu-abu atau keputih-putihan atau campuran keduanya. Terdiri dari massa awan yang bulat, gumpalannya nampak mengumpul/terpisah, dan elemen-elemennya tersusun secara teratur yang besarnya sekitar 5 derajat.


Jenis
1) Stratocumulus Translucidus (CL=5), mirip Altocumulus translucidus yang membedakan tingkat dasarnya.
2) Stratocumulus Opacus (mirip CL=5), mirip Altocumulus Opacus.
3) Stratocumulus Undulatus. Bentuknya mirip Cl = 5, bentuknya bergelombang
4) Stratocumulus Veperalis, CL=4 bentuk lapisannya tebal tipis.
5) Stratocumulus Comuloginitus (CL=4), terjadi dari bentangan Cumulus.
5. Nimbostratus

Awan Nimbostratus merupakan awan menengah, namun pada kenyataannya awan ini dapat merendah di ketinggian awan rendah. Nimbo berasal dari baha latin Nimbus yang artinya endapan atau presipitasi. Awan ini dapat menghasilkan endapan baik hujan maupun salju. ketebalan awan nimbostratus bisa mencapai 2 km atau 2000


Bentuk Awan Nimbostratus
Nimbostratus berupa lembaran/lapisan awan berwarna abu-abu dan tampak gelap tidak teratur. Umumnya di daerah lintang tinggi/sedang yang disertai dengan hujan salju yang tidak continue. Karena ketebalannya maka matahari tidak tampak di balik awan ini.

pada umumnya nimbostratus terdiri dari titik-titik air untuk daerah tropis sedangkan pada daerah lintang tinggi mengandung butir-butir salju atau campuran keduanya.

Pada umumnya awan ini sendirian dan dasar awannya tidak tampak, hujan terus-menerus tanpa Guntur. Terdiri dari Altostratus yang menebal lalu merendah.



6. Altostratus

Altostratus merupakan awan menengah (middle cloud). awan ini dapat menghasilkan presipitasi ringan dan virga (hujan yang tidak sampai ke tanah). species-species awan dari altostratus antara lain : altostratus undulatus, altostratus opacus, dan altostratus translucidus.

Bentuk Awan Altostratus
Awan Altostratus


Altostratus berupa lembaran/lapisan atau jalur-jalur berwarna keabu-abuan dan berserabut, mampu menutup seluruh langit. Pada bagian-bagian awan yang tipis masih dapat ditembus oleh sinar matahari kecuali yang tebal.


Altostratus terdiri dari butiran-butiran air.
Altostratus dapat terjadi dari awan Nimbostratus yang menipis atau dari Cirrostratus yang menebal kemudian merendah sampai ke lapisan awan menengah.


 Pada umumnya Altostratus terbentuk merata akibat adanya gerak udara secara vertikal yang naik secara perlahan-lahan sampai lapisan menegah.



7. Altocumulus

Awan Altocumulus
Altocumulus merupakan awan menengah bersama altostratus dan nimbostratus. Kemunculan awan altocumulus congestus (salah satu species awan altocumulus) ini biasanya menandakan akan datangnya thunderstorm

Bentuk Awan Altocumulus
Altocumulus mirip dengan Cirrocumulus, tapi bulatan massa awan altocumulus lebih luas berupa massa awan yang berbentuk bulatan atau bergulung-gulung teratur dengan ukuran 1derajat < α < 5derajat atau lebih besar dari Cirrocumulus. Lapisan atau lembaran awan berwarna putih atau keabu-abuan atau kedua-duanya sehingga terbentuk bayangan di permukaan bumi jika terkena sinar matahari.



Awan altocumulus terdiri dari tetes air yang kelewat dingin.


Altocumulus dapat terjadi dari menebalnya awan Cirrocumulus kemudian merendah.
Perubahan dari awan Altostratus atau Nimbostratus.
Turbulensi vertikal sampai ke lapisan menengah.

Jenis Awan Altocumulus
1) Altocumulus Translucidus (CM=3), massa awan yang berbentuk bulatan-bulatan atau bergulung-gulung, tepinya bercahaya dari celah-celahnya, apabila tidak ada awan tinggi maka langit biru tampak. Bulatannya 3o < α < 5o
2)  Altocumulus  Opacus (CM=5), lapisan awan tebal dimana di dasarnya atau bawahnya masih terdapat/tampak kerutan atau lekukan-lekukan/kantong-kantong sehingga sinar bulan atau matahari tidak mampu menembusnya.
3)  Altocumulus  Cumuloginitus (CM=6), terjadi dari bentangan Cumulus (atau Cb).
4)  Altocumulus  Castellatus (CM=8), menjulang tinggi seperti tembok, benteng, castil, atau menara dan mirip awan Cumulus.
5)  Altocumulus Lenticularis (CM=4), massa awan yang tipis, terpisah-pisah, berbentuk seperti lensa dan kelihatan terus berubah.
6)  Altocumulus  Pilus (CM=7), Keberadaanya di dekat atau di puncak awan Cumulus atau Cumulonimbus terlihat seolah-olah mengahalangi pertumbuhan induknya

7) Altocumulus  Percipitans (CM=9), menimbulkan hujan ringan, tidak kontinyu




8. Cirrostratus

Awan Cirrostratus
Cirrostratus merupakan awan yang sulit dideteksi, namun dengan adanya awan ini, itu biasanya menandakan datangnya front panas. Ini berarti mungkin akan ada hujan atau jatuhnya presipitasi. Cirrostratus dapat menimbulkan HALO jika cukup tebal.

Bentuk Awan Cirrostratus
Cirrostratus berupa serabut dengan jalur-jalur yang tipis atau cadar atau mirip kerudung, halus berwana keputih-putihan dan mampu menutup sebagian atau seluruh langit serta dapat menimbulkan HALO dengan besaran sudut 22 derajat.
 
Cirrostratus terdiri dari kristal-kristal es atau butir-butir es. 

Jenis Awan Cirrostratus
1) Cirrostratus Nobulosus (CH=5 atau CH=6), menyerupai cadar yang halus atau kerudung.
2)  Cirrostratus  Filocius (CH=8), terbentuk dari perkembangan Cirrus Densus yang lebar atau menipis.

3)  Cirrostratus Fibratus (CH=7), menutupi seluruh langit, sering menimbulkan halo.



9. Cirrocumulus

Cirrocumulus merupakan awan tinggi (high cloud). bentuknya mirrip dengan stratocumulus dan altocumulus, namun dengan bulatan-bulatan yang lebih kecil dibandingkan kedua awan tersebut jika di lihat dari permukaan.

Bentuk Awan Cirrocumulus
Biasa berupa lensa atau perca-perca atau biji-bijian yang pusarannya < 1derajat, tipis dan berwarna putih tanpa bayangan, deretannya hampir teratur, mirip sisik ikan. Awan ini sering terlihat seperti serpihan-serpihan kecil atau massa-massa bulatan awan yang sangat kecil. Jika susunannya serba sama atau teratur, pelaut biasanya menyebutnya langit Macharel.

Sebagian besar terdiri dari kristal-kristal es dan terdapat tetes-tetes air yang kelewat dingin(super cooled droplets) yang sifatnya mudah membeku dan mudah menjadi kristal-kristal es. Pada umunya Cc jarang sendiri, biasnya bercampur dengan awan Ci atau Cs. Jika Cc sebagian besar lebih besar dari Cs dan Ci, CH=9.





10. Cirrus (Ci)



Cirrus merupakan sebutan dari awan tipis, halus dan berserabut. Kata Cirro digunakan untuk sebutan dari bentuk-bentuk awan yang selevel dengan cirrus, contohnya Cirrocumulus dan cirrostratus.



Bentuk Awan Cirrus
Awan Cirrus
Terpisah-pisah, berserabut halus, berserat-serat berupa jalur-jalur sempit dengan warna putih atau sebagian besar putih dan tampak seperti bulu ayam

Terdiri dari kristal-kristal es. Cirrus tebal atau cirrus densus, mampu menghalangi datangnya sinar matahari dan bulan sehingga menimbulkan halo (lingkaran seperti cincin, fenomena alam yang terjadi sebagai proses kristal es dalam awan cirrus yang membiaskan sinar matahari dan bulan.



Tipe awan ini umumnya berbentuk sederhana, penyebarannya tidak tetap namun mudah dikenal yaitu pada saat ada sinar/cahaya yang terang.Dan tampak membentuk jalur-jalur yang rata. Mengingat ketinggian, apabila tidak ada jenis awan lain maka cuaca cerah. jika Cirrus dilihat pada posisi horison yaitu pada saat matahari terbit dan terbenam maka daerah tersebut tampak cahaya berwarna kuning terang/merah dan hampir menutup seluruh langit di atasnya.

Jenis Awan Cirrus
1) Cirrus Fibratus (CH=1), berbentuk benang atau mirip rambut halus rata atau melengkung seperti mirip bulu ayam.
2) Cirrus Uncinus (CH=4), mirip bentuk kail atau koma atau puncaknya mirip jambul.
3) Cirrus Densus (CH=2 dan CH=3), cukup tebal bagi penglihatan sehingga tampak keabu-abuan jika dilihat ke arah matahari. Terbentuk dari sisa-sisa landasan Cb yang terurai dank arena tebalnya kadang-kadang sulit dibedakan dengan awan menengah As, bentuknya terpisah-pisah, massa awan yang kusut dan biasanya tidak bertambah. Menyerupai perca-perca.
4) Cirrus Nothus (Ci palsu), awan ini terjadi karena puncak Cb yang terurai atau pecah.



Pustaka : Dari Beberapa sumber


1 comment:

Unknown said...


Flying in an airplane is very comfortable but you would feel a little turbulence when the plane crashed into the cloud.
http://www.suksestoto.com/