Wednesday, January 21, 2009

Praktek Portitusi Di Taboneo Memprihatinkan


Taboneo adalah nama sebuah muara yang berada di Banjarmasin.
Tidak ada yang istimewa di muara taboneo seperti muara- muara yang berada di hampir seluruh pulau kalimantan yang kaya raya akan tambang batubara, selalu menjadikan muara menjadi lokasi bongkar muat batubara dari tongkang ke kapal cargo yg akan dibawa ke luar negeri.


Taboneo kalimantan selatan adalah salah satu lokasi bongkar muat itu.
Setiap harinya tidak kurang dari 28 kapal cargo besar berdraf 15 meter mengadakan aktifitas bongkar muat.
Banyaknya kapal cargo berbendera luar negeri dan sebagian besar cruenya adalah orang asing inilah dijadikan oleh sebagian orang untuk mengkais dolar.

Adalah maia perempuan yang mempunyai paras cantik berusia 22 th ini menjadikan taboneo menjadi ladang dolar. Maia dan kawan - kawan naik turun kapal menjajakan kemolekan tubuh kepada para abk kapal asing itu. Mereka menyewa perahu kecil milik nelayan berputar- putar mencari mangsa.
Apabila nasib baik mereka bisa menemani tidur salah satu abk sampai lima hari bahkan lebih.
Namun kalau lagi sial mereka hanya putar- putar saja bahkan bermalam di perahu nelayan.

Kehidupan para pekerja sex komersial di muara taboneo lumayan mapan. Ayu misalnya perempuan asal blitar yang sudah 5 th beroperasi ditaboneo selain memiliki rumah yang cukup mewah di banjarmasin juga memiliki mobil mewah.
Kalau parasnya cantik dan memiliki postur tubuh proposional dalam satu hari satu malam mereka bisa mendapatkan uang 250 dolar USA ato sekitar 2,5 jt rupiah .

Ketika ditanya apakah mereka tidak takut dengan resiko penyakit Aids mereka menjawab sudah menjadi konsekwensi, tinggal gimana aja untuk waspada.

Sebenarnya Portitusi di atas kapal ini dilarang oleh pt adaro sebagai pemilik batubara dan penanggung jawab proses bongkar muat bahkan Polair polda kalsel juga melarang bahkan sering menangkap mereka.
Namun karena hasilnya yang menjanjikan mereka enggan meninggalkan praktek penuh dosa itu.

Tidak kurang dari 30 wanita nakal yang beroperasi di taboneo. Mereka berkelompok lima orang dan ketigapuluh wanita itu dikoordinir oleh dua orang mami.
Setiap minggunya seorang psk yang beroperasi di taboneo harus menyetor uang 500 ribu rupiah.
Seorang mami bertanggung jawab melepaskan anak buahnya apabila tertangkap razia petugas.

Taboneo wilayah pantai yang menjanjikan kehangatan.

No comments: