Inalilahi wa inalilahi rojiun
Tetes air mata ini tidak terasa membasahi pipi saya, ketika saya melihat tayangan berita di televisi tentang pembagian zakat yang berujung maut di pasuruan jawa timur.
Ribuan manusia yang sebagian besar wanita berusia lanjut dan anak - anak berkumpul di halaman mushola yang sempit dan dikelilingi oleh pagar besi yang kokoh, mereka berdesakan dan saling dorong ditengah terik matahari yang menyengat serta rasa haus dan lapar yang tertahan karena sebagian dari mereka sedang menjalankan ibadah puasa ramandhan. Semua itu mereka lakukan hanya untuk mengambil pembagian zakat yang diberikan oleh salah satu dermawan di kota pasuruan.
Mereka berpeluh dengan ribuan manusia dalam keadaan yang mencekam. Raut wajah mereka pucat bahkan ada yang sesak nafas karena terhimpit lalu jatuh di bawah rumunan massa dan tanpa sengaja terinjak - injak oleh para pengantri zakat lainnya.
Pemandangan yang sungguh memilukan dan sangat mengiris hati orang yang melihatnya.
Musibah ini terjadi ketika seorang dermawan yang bernama H syaikon yang juga seorang pengusaha sarang burung walet berasal dari pasuruan jawa timur yang sejak tahun 1976 setiap menjelang lebaran mengadakan acara pemberian zakat kepada kaum dhuafa di sekitar rumahnya.
Tahun ini pembagian zakat itu di selenggarakan pada hari senin tanggal 15 september 2008.
Di luar dugaan panitia yang di koordinator oleh Fahruk anak laki - laki H Syaikon, ternyata para penerima zakat yang datang ke rumah syaikon tahun ini membludak mencapai lima ribuan orang.
Kesiapan panitia yang asal - asalan di tambah lagi tidak adanya koordinasi dengan aparat keamanan dari kepolisian setempat acara yang sebenarnya sangat mulia itu berubah menjadi sebuah tragedi yang menyedihkan.
massa penerima zakat yg jumplahnya ribuan orang itu tidak bisa di kendalikan oleh panitia. Mereka saling himpit, saling dorong dan saling injak sehingga mengakibatkan korban jiwa berjatuhan. Dalam hitungan menit korban jiwa yang meninggal dunia ditempat kejadian sebanyak 20 jiwa sedang yang meninggal dunia di rumah sakit 1 orang jadi semua korban jiwa sebanyak 21 orang.
Korban luka yang masih dirawat dirumah sakit daerah setempat sebanyak 12 orang. Kebanyakan dari korban yang meninggal itu disebabkan karena kehabisan oksigen dan luka memar dari injakan para pengantri zakat lainnya mereka sebagian besar adalah kaum miskin yang mempertaruhkan nyawanya hanya untuk uang zakat sebesar Rp 30.000 .
Sungguh ironis memang, kejadian ini menjadi pembenaran bahwa begitu parahnya angka kemiskinan rakyat indonesia di tengah - tengah melimpah ruahnya kekayaan negara yang di maling oleh para kuruptor laknat.
Niat mulia Haji Syaikon sekeluarga harus di bayar mahal karena mereka harus berurusan dengan penegak hukum untuk mempertanggung jawabkan keteledoran mereka.
Banyak pihak yang prihatin dengan kejadian ini termasuk yang mulia bapak presiden Republik Indonesia tapi apakah hanya cuma prihatin saja? Tanpa mau mengambil hikmah dan pelajaran dari musibah ini.
Pemerintah kita dalam hal ini departemen agama harus berusaha mengevaluasi kinerja badan amil zakat nasional dan daerah serta bisa meyakinkan umat islam bahwa badan amil zakat nasional dan daerah yang di miliki pemerintah itu terbebas dari tangan pengurus yang korup serta harus transparan dalam penggunaan uang hasil zakat kepada publik.
Karena hal itu sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya umat islam dalam membayar zakat yang selama ini apatis kepada badan milik pemerintah itu.
Sehingga mereka tidak lagi menyalurkan zakat secara langsung kepada kaum dhuafa yang rentan dengan masalah di lapangan. Mereka bisa menyalurkan zakatnya lewat badan amil zakat milik pemerintah tersebut.
Kejadian ini mari kita jadikan pelajaran berharga bagi kita semua khususnya para dermawan.
Carilah cara yang lebih elegan untuk menyalurkan zakat atau sedekah anda kepada fakir miskin agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di tahun - tahun berikutnya.
Saya sangat berduka dan sangat prihatin, serta berdoa semoga para arwah saudara kita yang menjadi korban meninggal dunia dalam kejadian ini diterima disisiNYA dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan hati menerima musibah ini serta korban yang masih dirawat di rumah sakit cepat diberi kesembuhan.
Ya Alloh bukalah mata hati para pemimpin kami, para pengambil keputusan di negara kami untuk tidak mementingkan dan memperkaya diri sendiri dan golongannya tapi lebih mementingkan nasib rakyat kecil yang miskin agar tidak ada lagi peristiwa yang memalukan ini.
No comments:
Post a Comment