Sunday, July 06, 2008

Cinta Itu Membunuhku

Kejadian ini sudah cukup lama ya sekitar empat tahun silam, tapi kenangannya sangat sulit untuk dilupakan. Aku yang bodoh atau karna cinta itu sudah mengontaminasi dalam otak dan pikiranku, entahlah.


Kejadian ini diawali dengan perkenalan ibuku dengan seorang ibu yang mempunyai anak gadis yang mendapat tugas kerja smrd sebagai tenaga pemasaran di sebuah ritail kaca mata ternama di indonesia, sebut saja tyas namanya.



Dari perkenalan ibuku itulah yang akhirnya membuat aku jadi kenal sama tyas. Waktu itu ibuku yang hendak menjenguk kakakku di Smrd dititipin sesuatu oleh ibunya tyas untuk tyas di Smrd. Dan kebetulan juga aku kerja di sana.

Singkat cerita aku menjadi kenal sama dia. Aku senang sekali kenal dia, karena selama hampir tiga tahun aku berada di Smrd tidak pernah kenal dengan orang satu daerah. Kami langsung menjadi akrab mungkin karna kami mempunyai nasib yang sama. Sama-sama bekerja di kampung orang.

Hubungan yang dimulai dengan pertemanan itu akhirnya menjadi hubungan cinta. Sangat bahagia sekali aku ketika cintaku dengannya tidak bertepuk sebelah tangan.

Kami menjalani hari-hari yang penuh bahagia. Kehadiran tyas dalam hidupku benar-benar merubah segalanya. Cara hidupku yang amburadul dia rubah menjadi hidup yang teratur, hidup yang bertujuan, hidup yang mempunyai cita-cita. Aku akui memang selama aku kerja di Smrd aku menjadi anak yang brengsek. Aku suka dengan dunia malam dan menjadi drugger. Hidup aku agak kacau. Memang ampuradul sekali hidupku waktu itu aku juga jarang beribadah.

Kehadiran tyas laksana secercah lantera yang menyinari jalan hidupku. bahkan sempat terbesit dalam benakku mungkin Tuhan mengirimkan tyas untuk merubah jalan hidupku. Mungkin sedikit berlebihan ya. Memang selain mempunyai paras yang anggun tyas mempunyai hati yang baik dan tulus. Dia pemberi motivasi dalam hidupku, dia menjadi penuntun dalam setiap langkahku dia merubah gaya hidupku untuk lebih terarah.

Hari- hari kulalui dengan indah, kasih sayangnya selalu tercurah untukku. Dia juga menjadikan aku lebih menghargai waktu dan selalu untuk ingat Alloh serta mengingatkan aku untuk menjalankan puasa senin kamis, Merubah penampilanku bahkan memperhatikan aku sampai ke hal-hal yg kecil.

Hubungan kami nyaris tidak ada permasalahan dan berjalan mulus. Bahkan kami sudah merencanakan soal pernikahan. Namun manusia berencana Tuhan yang menentukan. Kisah kasih yang tulus itu ditentang oleh neneknya. Kejadian ini terjadi ketika tyas mendapat cuti tahunan dari kantornya dan minta ijin sama aku untuk pulang ke kampung halamannya. Dia mendapat cuti empat belas hari. Selama di rumah kami selalu berhubungan lewat telepon. Hari pertama ditinggalkan dirinya kangen sekali dan pingin rasanya cepat ketemu.

Namun bagai disayat sembilu ketika hari jum'at malam hari ke 12 tyas cuti, tyas menelpon aku sambil menangis dan mengatakan bahwa dia tidak bisa lagi menemani aku di Smrd dengan alasan tidak di ijinkan oleh neneknya. Di keluarga tyas neneknya sangat dominan sekali, terutama dengan tyas. Kerena tyas dijadikan anak angkat oleh neneknya dan dibiayai sekolahnya dari SD sampai kuliah. Neneknya itulah yang bersikeras melarang tyas untuk tidak kembali ke Smrd. Bahkan mengancam akan memutus hubungan keluarga apabila tyas masih ngotot balik ke Smrd dan menjalin hubungan dengan aku. Neneknya melarang hubungan kami setelah ibu dan bapaknya tyas mengetahui latar belakangku. Memang kami adalah keluarga kecil yang sederhana dan ibuku adalah seorang single parent yang harus menghidupi ketiga anaknya sendirian. Ayahku meninggalkan kami disaat usiaku empat belas hari. Keadaan yang seperti inilah yang membuat keluarga tyas tidak menyetujui hubungan kami.

Akhirnya tyas dimutasikan ke salah satu mall dibilangan daan mogot. Proses mutasi yang begitu mulus karena pamannya tyas menjadi staff HRD di perusahaan ritail kacamata dan alat bantu pendengaran yang berpusat di jalan melawai itu. Hubungan cinta kami jalani dengan black street lewat telepon namun akhirnya ketahuan juga oleh keluarga tyas.

Setelah kejadian itu keluargaku juga menentang hubungan kami. Ibuku merasa terhina atas perlakuan keluarga tyas. Tapi kami masih tetap berhubungan walau lewat telephone. Sampai akhirnya tyas dipindah di salah satu mall Smrg.

Hubungan kami yang tidak mendapat restu ditambah tyas yang sangat mematuhi kehendak neneknya membuat kami putus asa dan kami memutuskan untuk berpisah. Hancur hati kami saat itu dan aku jadi seorang yang pemurung.

Kini tyas sudah berkeluarga dan telah mempunyai seorang bayi mungil hasil perjodohan neneknya, tapi bagi saya sulit untuk melupakannya. Sepertinya cinta ini sudah mendarah daging dalam hatiku.

Cinta itu telah membunuh cita- citaku dan gairah hidupku. Aku harus bangkit dan mengubur kisah cinta ini kedalam pusara cintaku.

No comments: