Friday, February 11, 2011

Bad Sailing..

Setelah sempat berlindung dan melakukan penyimpangan sebanyak tiga kali karena cuaca buruk dan terkena angin puting beliung di tanjung selatan. Tgl 23 january 2011 pukul 12 dengan persediaan air yg nyaris habis karena alasan ingin cepat sampai dan risih dgn pencarter yg menyuruh untuk segera berangkat serta susahnya cari penjual air yang hanya beli 10 ton seperti yang di sanggupi pencarter sedang lokasinya jauh dari banjarmasin maka banker air di pending oleh agen dan katanya di ganti dgn uang untuk di belikan di tengah pelayaran. Atas pertimbangan itulah mungkin nahkoda memutuskan untuk belayar. 
   


Awal dalam perjalanan alkamdulilah ombak bersahabat walau kadang ada alun saja. kami semua berdoa semoga pelayaran ini aman sampai tujuan. Pukul 23. 00 mesin kiri tdk ada tendangan karena pumpa minyaknya tdk berjalan normal. Di ganti pumpa yg rusak, bisa tapi water cooler malah jebol.. Pukul 00.00 mesin normal dan speed tidak naik dari 1,9 knot.   
Tepat pukul 02.00 hujan deras lumayan bak kmr mandi akhirnya ada isinya.. Kami menadah air hujan sungguh memprihatinkanna karena aku yakin kalo nggak di tadah air hujan ini pasti di tengah jalan akan kehabisan air tawar.
 

Tanggal 25 january 2011 Tidak terasa sudah dua hari pelayaran ini tepat pukul 13.00 ada kejadian menegangkan Nahkoda kami di ajak berkelahi dengan juru mudi, karena juru mudi yang satu ini orangnya gampang marah dan susah di atur. gara - gara mesin berjalan cuma satu si juru mudi ini bukannya jaga kemudi malah turun ke saloon menyalakan vcd dengan suara yang kencang, di kasih tahu baik - baik sama nahkoda e.. malah marah nggak karuan. setelah aku damaikan semua kembali normal namun nahkoda nggak mau jaga lagi sama juru mudi ini jadi terpaksa aku yang mengalah jaga ama juru mudi tak tahu diri ini. 


Tgl 27 kedua main engine tidak ada tendangan lagi dan speed turun dratis dari 2 knot menjadi 0,9 knot setelah di periksa orang mesin ternyata rakor kedua mesin induk penuh air dan tanki harian bbm juga tercampur air ini terjadi karena seringnya bunker dgn bbm ilegal setelah di bersihkan semua akhirnya mesin berjalan normal. Yang sedikit saya herankan ternyata spare part mesin di kapal  nggak ada sama sekali padahal kapal berlayar lumayan jauh.

Hari ini tepat di hari ke lima pelayaran, kami kehabisan air tawar padahal selama 5 hari pelayaran kami sudah jarang mandi bahkan cuci habis buang air besar kami pakai air laut. 

Belum selesai kami mencari solusi masalah kekurangan BBM yg seharusnya habis dalam dua atau tiga hari, Malam ini tanggal 29 januari 2011 kami di buat kalang kabut karena kehabisan air untuk pendingin mesin padahal perjalanan masih 4 ato 5 hari lagi untung di kabin abk ada air balast dan kebetulan air tawar walau kotornya seperti air got.. Ini artinya kami nggak mandi lagi. Ya Alloh semoga tidak ada kendala lagi ke dpn kami benar - benar capek mana badan mulai gatal2 karena hampir 6 hari kami jarang mandi bahkan sudah 2 hari ini kami tidak terkena air tawar..
 

Semua tidak di manage dgn baik oleh owner. kami ekerja seperti penuh dgn tekanan dari pihak pencarter. semua di atur semaunya padahal kalau kita merujuk ke ISM code hal - hal seperti ini tidak akan terjadi. Pencarter bertindak seolah - olah berkuasa sepenuhnya bahkan nahkoda sangat di intervensi dengan ancaman kalau tidak mengikuti kemauannya akan di pecat. Kejadian ini terjadi di muara satui dengan seenaknya menurunkan dan mengganti nahkoda tanpa pemberitahuan apa lagi menujukan kesalahan atau mewarning atas kesalahannya bahkan posisi KKM juga sempat terancam di keluarkan oleh pencarter. 

Ini semua tidak akan terjadi kalau owner dan pencarter dengan jelas dan sepakat serta tegas dgn perjanjian yg mereka buat pra carter dgn tidak merugikan pihak manapun termasuk pihak crew kapal.

Misalnya masalah pemakaian BBM seharusnya dalam agreement di cantumkan dgn jelas berapa pemakaian BBM yang baku dan tidak bisa di tawar lagi setelah kontrak berjalan, jadi kami yang di lapangan ini punya pegangan tidak di ombang - ambingkan dan di jadikan kambing hitam. 

Seperti pengalaman saya di kapal selama ini setiap akan belayar jauh kami membuat rencana pelayaran dng menentukan ETD, tujuan, track yang akan kami lewati, jarak tempuh , update ramalan cuaca dr bmkg, bahan makanan yg di butuhkan, dan ETA. dan dari rencana inilah kami berkordinasi dengan KKM tentang BBM dan fresh water yang di butuhkan untuk sebuah pelayaran agar aman sampai tujuan. Namun semua menjadi mentah ketika pencarter dng hitungan sendiri memaksakan kehendaknya dng menentukan sendiri BBM dan fresh water yang di butuhkan dalam pelayaran. Sedang kami yg berlayarlah, yg merasakan kendalanya, ombak yg besar dan cuaca yg buruk, speed yang tdk mau naik, dan berlayar dgn tdk aman karena berlayar dgn persediaan BBM dan fresh water yang bisa habis sewaktu2 di tengah pelayaran tapi nggak tahulah nahkoda dan KKM mau saja dengan system kerja sepert ini.

Hari ini tgl 31 januari jarak yg akan di tempuh kira - kira masih 116 mil lagi kalau kita menggunakan kecepatan maksimal maka waktu yang kita butuhkan sekitar 58 jam ato sekitar 2 hari 10 jam itu baru sampai teluk jakarta tambah masuk ke marunda sekitar 25 mil lagi, ya kalo kecepatan bisa rata - rata 2,0 masih sekitar 3 hari lagi tapi klo kecepatan di bawah 2.0 tentu makin lama lg dan kalo itu terjadi lengkap sudah penderitaan kita karena hari ini persediaan air minum tinggal 1 galon.. Sungguh pengalaman berlayar yg mengesankan sepanjang aku jadi pelaut,

Tanggal 31 januari semua crew stress ombak besar dan angin kencang menghadang pelayaran kita speed hanya berkisar 0,6 knot kalo bertahan sampai 3 hari maka di kapal habis bbm, habis makanan dan semua habis. Harapan kami hanya berdoa ombak reda dan kecepatan bisa bertambah minimal 1,5 knot. Dan cepat sampai di daratan terdekat. 

Melihat ombak dan kecepatan yg tidak mau bertambah saya menyarankan nahkoda untuk mengambil sikap memutuskan mau di bawa kemana kapal ini karena persediaan BBM untuk mesin induk yang menipis, makanan dan air minum tinggal cukup untuk satu hari.. Jelas kalo di lanjut ke jakarta tidak mungkin. Makanya dari pada kehabisan di tengah laut mending cari daratan terdekat. Atas saran saya nahkoda akhirnya menelpon owner dan di sarankan untuk berlindung di cirebon. Tepat pukul 10.45 haluan di rubah ke 190° menuju ke cirebon yng jaraknya 84 mil laut.

Selang beberapa jam, tepatnya jam 14.00 nahkoda naik ke anjungan mengatakan kepada saya kalo kkm tidak mau klo berlindung ke cirebon. Saya bilang terserah.. Ketika kkm naik ke anjungan saya tanya kenapa dng cuaca seperti ini dan stok makanan habis serta persediaan bbm menipis masih mau memaksakan ke jakarta? Jangan cari muka dengan mengorbankan anak buah kasian mereka, ya klo tembus dalam waktu 3 hari sedang kecepatan 0,3 atau kadang mundur..terus kita makan apa? Dgn berat hati akhirnya dia mau juga berlindung ke cirebon.

Tgl 1 februari 2011.. Walau haluan ke cirebon tapi kecepatan tidak bertambah masih berkisar 0,8 sampai 1,0 knot.. Dan ombak bekisar antara 3 sampai 4 meter. Yg saya sayangkan kenapa kok nahkoda ambil track lewat tengah kok nggak nyisir lwt karimun jawa padahal kami sebagian besar menyarankan untuk pakai track menyisir pulau jawa bahkan saya telah membuat tracknya menjaga kalo terjadi yang apa yang tidak di inginkan seperti ini berlindungnya tidak terlalu jauhnamun nahkoda mempunyai pertimbangan lain. Dan halmyang saya kuatirkan akhirnya terjadi mesin kapal yang sebelah kiri rusak. Oil lubrication tercampur dengan air dan tidak bisa di perbaiki lagi dan kami berlayar dengan satu mesin saja.

Malam ini jagaku, jurumudi nggak mau bangun dan sengaja nggak di bangunin teman2 karena mereka jengkel kenapa mesti bangunin melulu tiap mau aplus jaga. Di anjungan aku sendiri dan pegang kemudi sendiri ombak besar kemudi sedikit liar tapi saya berusaha stady di haluan 190°. langit mendung gelap sekali di haluan kami terlihat dua lampu nelayan. Tiba - tiba hujan deras sekali di sertai petir menyambar berkali - kali.. Angin kencang membuat air masuk di sela - sela jendela anjungan.. Aku berdoa serta berzikir minta lindungan kepada Alloh. semoga nelayan di depanku aman karena hujan jarak pandang terbatas dan kapal tidak ada radarnya . Hujan deras berlangsung sekitar 4 jam dan tiba- tiba masinis satu naik ke anjungan mengatakan bahwa mesin sebelah kiri nggak bisa jalan alias rusak karena oli mesinnya bercampur air.. Ya Alloh.. Jalan satu mesin dng ombak yg besar dan speed hanya 0,8 dan kemudi yg sangatlah liar sedang jarak ke cirebon sekitar 60 mill lagi kapan sampainya... 
 

Orang- orang mesin berusaha untuk memperbaiki hingga pukul 12.00 mereka menyerah dan terpaksa mengunakan mesin satu saja. Kapal tidak mau maju malah cenderung mundur ke samping .. Akhirnya nahkoda memutuskan umtuk kembali ketimur menuju karimun jawa dan alternatifnya ke semarang. Dengan mengikuti ombak laju jalan kapal kami lumayan kencang ya berkisare 3 sampai 3,5 knot.
 

Dalam satu kali jaga atau 4 jam lumayan jarak yang kami tempuh. Hingga malam memasuki tanggal 02 february ada kejadian menegangkan di saat saya memutuskan menghindari nelayan untuk lari ke kiri tiba – tiba mesin yang satu – satunya kami harapkan mati mendadak.. Ya Alloh kalau sampai rusak permanent tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kami. Untung setelah sekitar satu jam orang mesin berjibaku untuk memperbaiki mesin membuahkan hasil dan kami melanjutkan pelayaran kami lagi... 

Tanggal 02 February ombak lumayan tinggi walau hujan turun dengan deras namun tidak meredakan ombak. Berlayar dengan mesin satu dan ombak yang sampai 4 mtr lebih tentu membuat kami semua stress. Dan siang tadi mesin yang satu rusak lagi karena masinis dua telat menambah air pendingin namun tidak berlangsung lama. Dan kami terus berlayar dan jarak ke semerang masih sekitar 40 mill laut.
 

Tanggal 03 February sore akhirnya kami sampai juga di depan palabuhan tanjung emas semarang Allkamdulah dan puji syukur ke hadirat Alloh atas semuanya akhirnya kami selamat sampai semarang. Tanggal 04 februari aku sujud syukur di pelabuhan tanjung emas semarang dan hunting pengemis karena sewaktu kapal rusak kedua mesin induknya aku sempat nadar kalo selamat sampai semarang aku akan menyantuni kaum duafa... makasih Ya Alloh..


 

No comments: