Thursday, September 11, 2008

Betapa Dekatnya Kita Dengan Kematian

Begitu dekatnya kita dengan sebuah kematian.
Dimanapun kita, kapanpun dan sedang apapun kita kalau Alloh berkenan mengambil nyawa kita maka kita tidak akan bisa menolaknya.
 Begitu kecilnya kita, begitu lemahnya kita dan begitu banyaknya kekurangan kita di hadapan Alloh.
Maka tidak ada hak kita untuk menyombongkan diri dan merasa diri paling hebat karena sesungguhnya kita hanyalah hamba yang paling lemah dan bila ajal menjemput kita, sekuat apapun kita, sekaya apapun kita, sepandai apapun akal kita dan sehebat apapun kita, kita tidak pernah punya kekuatan untuk mengelaknya.
 Begitu dekat, ya begitu dekat kematian itu di sekeliling kita.
kita kudu sadar dan harus berbenah menyiapkan bekal amal kebaikan kita untuk bekal dikehidupan kekal nanti. Kita harus menyiapkan diri dengan amalan - amalan ibadah yang penuh barokah agar kita terhindar dari siksa kubur nanti.

Apakah kita semua sudah siap dengan kematian dan tahapan - tahapan peristiwa setelah kematian?
Apakah kita sudah yakin bahwa kematian kita kelak adalah kematian yang khusnul khotimah? Kalo belum yakin mari kita bergegas memperbarui hidup kita dengan kehidupan yang islami.

Kemarin siang aku di sadarkan oleh sebuah kejadian yang meyakinkan aku bahwa kematian itu begitu dekatnya pada diri aku dan hanya kuasa Alloh yang bisa menjauhkan.

Pagi itu laut tenang sekali ketika ada sebuah perahu nelayan menghampiri barge kami. Dan karena sudah hampir tiga minggu kami di laut terus sehingga stok makanan mulai menipis maka kami berinisiatif belanja kedarat dengan menumpang perahu nelayan yang lumayan kecil.
Teman - teman menugasi aku untuk belanja sekalian kirim uang untuk persiapan lebaran keluarga kita masing - masing.

Jam 10 pagi kami berangkat dari barge karena laut tenang jarak 15 mil laut perahu nelayan yg kecepatannya rata - rata 5 knot kami tempuh selama tiga jam. Tepat jam satu kami sampai dibibir muara satui kemudian aku naik ojek dengan tujuan sungai danau. Kira - kira setengah jam aku sudah sampai di depan BNI syariah cab sungai danau.
Setelah aku selesai mengirim uang, aku bergegas cari hotel. pagi sekali setelah sholat subuh walau rada malas aku paksakan diri untuk bergegas ke pasar untuk membelanjakan semua titipan teman - teman.
Tepat jam satu siang semua belanjaan sudah siap dan diatas perahu nelayan yang sudah kami carter kemarin.
Sebenarnya pingin lama - lama dipasar apalagi ada kenalan baru cewek cakep anak penjual sembako di pasar sungai danau fitri namanya. [He..he.. Dasar kaki - laki tidak bisa melewatkan barang bagus]

Tepat jam 13.30 kami berangkat dari sungai danau menuju ke laut lepas dengan perahu nelayan yang kami carter. Sampai muara satui jam 16 angin dari laut kencang sekali kami rasakan dan membuat keder nelayan yang perahunya aku naiki.
Tetapi akhirnya kami nekat juga jalan kembali ke barge karena takut kalau teman - teman menunggu belanjaan kami.
setengah jam kami lepas muara kami di hadang oleh ombak yang begitu besar. Perahu kami di ombang ambing ombak yang tingginya hampir tiga meter.
Kami dan semua belanjaan basah kuyup semua. Air laut sudah masuk di dalam perahu.
Aku diam dan hanya bisa berdoa dan selalu menyebut asma Alloh serta pasrah saja apapun yang terjadi.
Ombak masih besar aku rasakan perahu kecil yang aku naiki bersama nelayan tidak karuhan arah haluannya.
Dua jam sudah aku di atas perahu dengan nasib yang tidak menentu di atas gelombang naik turun kadang juga di hajar gelombang dari samping hingga perahu kami nyaris terbalik.
Ya Alloh begitu mudahnya apabila kematian itu menghampiriku.
Setelah perjalanan di atas ombak hampir empat jam akhirnya lepas magrib sampai juga kami ke barge.
Setelah perahu merapat di barge aku langsung naik ke barge sambil sujud syukur karena lepas dari gulungan ombak 3 meter yang menghajar kami selama empat jam yang adalah karena mujizat dari Alloh kami semua bisa selamat.
Ya Alloh untuk kesekian kali KAU bermurah kepada hambaMU ini, terima kasih ya Alloh KAU masih beri hamba kesempatan untuk berbenah karena memang bekal hamba untuk kealam kekal masih sangatlah sedikit.
Hamba belum pantas untuk masuk surga tetapi hamba juga tak menginginkan neraka.
Bimbinglah ya Alloh hambaMU ini, beri petunjuk jalan yang KAU rindhoi.
Dan berilah manfaat positif setiap detik waktu yang kau berikan.
Ya Alloh sujud syukur atas semua nikmatMU hamba haturkan .

No comments: