courtesy : NASA |
Beberapa dari berita tenggelamnya kapal - kapal tersebut saya posting di blog ini. Semoga postingan ini menjadi bahan pembelajaran kita untuk selalu waspada ketika akan melakukan pelayaran yang cukup jauh. Langkah pertama ketika akan melakukan pelayaran adalah selalu update berita cuaca dari www.bmkg.go.id agar kita bisa memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di tengah pelayaran.
Dan para operator perusahaan pelayaran di harapkan memberi keleluasaan para nakhoda untuk memutuskan berangkat atau tidak apabila cuaca tidak memungkinkan. Karena sudah bukan menjadi rahasia kita semua ( khususnya pelaut dalam pelayaran domestik ) banyak oknum yang bekerja sebagai operator perusahaan pelayaran mengintervensi nakhoda dalam mengambil keputusan dengan segala ancaman.
Berikut adalah berita - berita tenggelamnya kapal - Kapal yang terjadi di awal januari 2013 :
> Cuaca buruk yang melanda perairan di sekitar Jawa Tengah ternyata menyebabkan sebuah Kapal Tirta Samudra XXI tenggelam di perairan antara Semarang-Karimunjawa. Sementara itu 15 anak buah kapal (ABK) dilaporkan masih terombang-ambing di tengah laut dengan kapal sekoci.
Kepala Kantor SAR Semaranag, Slamet Riyadi mengatakan, sekitar pukul 03.00 dini hari tadi, Kapal Sevia yang sempat dikontak oleh pemilik kapal melihat sekoci yang digunakan ABK Kapal Samudra XXI di koordinat 06 13' 37.3" S - 110 00' 69.8" E.
Cuaca di laut Jawa terutama di bagian tengah memang sangat buruk. Angin yang berhembus mencapai 35 knot bahkan ombak bisa mencapai ketinggian empat meter hingga enam meter.( courtesy : detik.com )
> Sebuah kapal tongkang KM Raya Baru yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, tujuan Pelabuhan Sungai Danau Banjarmasin dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Bawean Gresik, Jawa Timur. Diduga tenggelamnya kapal tongkang KM Raya Baru akibat dihantam ombak besar karena cuaca buruk. Sembilan anak buah kapal (ABK) kapal itu hilang dan sampai sekarang masih dalam pencarian.
Kasat Polisi Perairan Polres Gresik AKP Bintara membenarkan adanya kapal tongkang yang tenggelam di perairan Pulau Bawean. "Kami masih melakukan pencarian 9 ABK kapal tongkang Raya Baru yang dinahkodai Yusdar Ahmad," katanya kepada beritajatim.com, Sabtu (12/1/2013).
Menurut AKP Bintara, penyebab tenggelamnya kapal tongkang karena kerusakan mesin dan dihantam ombak besar akibat cuaca buruk. Seperti diketahui, selama sepekan perairan di Laut Jawa termasuk Pulau Bawean sangat ekstrem. Berdasarkan laporan BMKG Tanjung Perak Surabaya, tinggi gelombang di Laut Jawa mencapai 4 meter lebih dan ditambah angin kencang.
Akibat cuaca ekstrem tersebut membuat Syahbandar Kepelabuhanan Gresik mengeluarkan larangan atau peringatan agar kapal penumpang maupun barang waspada saat melintas di Laut Jawa. ( courtesy : berita jatim.com )
Kasat Polisi Perairan Polres Gresik AKP Bintara membenarkan adanya kapal tongkang yang tenggelam di perairan Pulau Bawean. "Kami masih melakukan pencarian 9 ABK kapal tongkang Raya Baru yang dinahkodai Yusdar Ahmad," katanya kepada beritajatim.com, Sabtu (12/1/2013).
Menurut AKP Bintara, penyebab tenggelamnya kapal tongkang karena kerusakan mesin dan dihantam ombak besar akibat cuaca buruk. Seperti diketahui, selama sepekan perairan di Laut Jawa termasuk Pulau Bawean sangat ekstrem. Berdasarkan laporan BMKG Tanjung Perak Surabaya, tinggi gelombang di Laut Jawa mencapai 4 meter lebih dan ditambah angin kencang.
Akibat cuaca ekstrem tersebut membuat Syahbandar Kepelabuhanan Gresik mengeluarkan larangan atau peringatan agar kapal penumpang maupun barang waspada saat melintas di Laut Jawa. ( courtesy : berita jatim.com )
>Pasca tenggelamnya KM LCT Lestari Abadi di perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur dan Basarnas untuk melakukan pencarian terhadap 10 korban hilang.
Kepala BPBD Sumenep, Achmad Fadillah, Jumat (04/01/13) menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, tim SAR sudah berangkat dari Surabaya menuju Pulau Masalembu, lokasi sementara dugaan tenggelamnya KM LCT Lestari Abadi. "Kami berkoordinasi dengan Tim SAR, karena merupakan kejadian luar biasa yang posisinya berada tengah laut di sekitar perairan Karamian, Pulau Masalembu. Ini merupakan ranah tim SAR," katanya
Fadillah mengungkapkan, sambil menunggu informasi dari tim SAR, pihaknya terus berkomunikasi dengan Camat Masalembu, untuk mengetahui kondisi dua anak buah kapal (ABK) yang selamat. "Berdasarkan keterangan sementara dari 2 ABK itu, KM LCT Lestari Abadi tersebut mengangkut peralatan pertambangan migas, dari Samarinda ke Jakarta. Tapi ketika melintasi perairan Karammian, Pulau Masalembu, tiba-tiba lampu kiri kapal bocor dan akhirnya kapal tenggelam," terangnya.
Tenggelamnya KM LCT Lestari Abadi ini diketahui setelah nelayan Masalembu menemukan 2 ABK, yakni Erlapadang dan Rizal, keduanya berasal dari Sulawesi Selatan. Dua ABK tersebut ditemukan terapung-apung di perairan setempat pada 27 Desember 2012. Kapal naas tersebut mengangkut 12 ABK. 2 selamat, namun 10 ABK lainnya dinyatakan hilang. Bahkan bangkai kapal hingga saat ini juga belum diketahui keberadaanya. Kedua ABK yang ditemukan tersebut masih dalam perawatan intensif di puskesmas setempat. ( courtesy : berita jatim.com )
Kepala BPBD Sumenep, Achmad Fadillah, Jumat (04/01/13) menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, tim SAR sudah berangkat dari Surabaya menuju Pulau Masalembu, lokasi sementara dugaan tenggelamnya KM LCT Lestari Abadi. "Kami berkoordinasi dengan Tim SAR, karena merupakan kejadian luar biasa yang posisinya berada tengah laut di sekitar perairan Karamian, Pulau Masalembu. Ini merupakan ranah tim SAR," katanya
Fadillah mengungkapkan, sambil menunggu informasi dari tim SAR, pihaknya terus berkomunikasi dengan Camat Masalembu, untuk mengetahui kondisi dua anak buah kapal (ABK) yang selamat. "Berdasarkan keterangan sementara dari 2 ABK itu, KM LCT Lestari Abadi tersebut mengangkut peralatan pertambangan migas, dari Samarinda ke Jakarta. Tapi ketika melintasi perairan Karammian, Pulau Masalembu, tiba-tiba lampu kiri kapal bocor dan akhirnya kapal tenggelam," terangnya.
Tenggelamnya KM LCT Lestari Abadi ini diketahui setelah nelayan Masalembu menemukan 2 ABK, yakni Erlapadang dan Rizal, keduanya berasal dari Sulawesi Selatan. Dua ABK tersebut ditemukan terapung-apung di perairan setempat pada 27 Desember 2012. Kapal naas tersebut mengangkut 12 ABK. 2 selamat, namun 10 ABK lainnya dinyatakan hilang. Bahkan bangkai kapal hingga saat ini juga belum diketahui keberadaanya. Kedua ABK yang ditemukan tersebut masih dalam perawatan intensif di puskesmas setempat. ( courtesy : berita jatim.com )
> Kapal Motor (KM) Emeline tenggelam di Perairan Tanakeke, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (8/1/2013) malam. Sebanyak 17 anak buah kapal (ABK) ditemukan dalam keadaan selamat.
"17 ABK sempat terombang-ambing di atas lifecraft," kata Juru Bicara Badan SAR Nasional Makassar Hamsidar, Rabu (9/1/2013).
Hingga berita ini ditayangkan, belum diterima laporan rinci perihal kapal, termasuk asal keberangkatan dan lokasi tujuan. Penyebab kapal tenggelam juga masih perlu diselidiki. Namun, disinyalir kecelakaan itu dipicu cuaca ekstrem yang melanda kawasan Sulawesi Selatan selama hampir dua pekan terakhir.
Selama proses penyelamatan, tim SAR terhambat cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi. Beruntung, ada KM Mahakam River yang melintas dan membantu melakukan penyelamatan. "Semua ABK selamat," ujar Hamsidar.
Hamsidar mengatakan, KM Emeline tenggelam di posisi 06.17,5 Lintang Selatan-Bujur 118.53,62. Adapun, posisi lifecraft ditemukan pada posisi 0,6 derajat 17,7 menit 00 detik S -118 derajat 53,6 menit 00 detik. ( courtesy : kompas.com )
Dan masih banyak kejadian - kejadian tragis di laut karena cuaca extrime ini yang saya baca dari BBM teman - teman. Saya pribadi ikut prihatin atas kejadian ini dan selalu berdoa semoga temen - temen pelaut kita yang hilang segera di temukan dalam keadaan selamat dan teman - teman yang gugur semoga arwahnya bahagia di sisiNYA amien....
"17 ABK sempat terombang-ambing di atas lifecraft," kata Juru Bicara Badan SAR Nasional Makassar Hamsidar, Rabu (9/1/2013).
Hingga berita ini ditayangkan, belum diterima laporan rinci perihal kapal, termasuk asal keberangkatan dan lokasi tujuan. Penyebab kapal tenggelam juga masih perlu diselidiki. Namun, disinyalir kecelakaan itu dipicu cuaca ekstrem yang melanda kawasan Sulawesi Selatan selama hampir dua pekan terakhir.
Selama proses penyelamatan, tim SAR terhambat cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi. Beruntung, ada KM Mahakam River yang melintas dan membantu melakukan penyelamatan. "Semua ABK selamat," ujar Hamsidar.
Hamsidar mengatakan, KM Emeline tenggelam di posisi 06.17,5 Lintang Selatan-Bujur 118.53,62. Adapun, posisi lifecraft ditemukan pada posisi 0,6 derajat 17,7 menit 00 detik S -118 derajat 53,6 menit 00 detik. ( courtesy : kompas.com )
Dan masih banyak kejadian - kejadian tragis di laut karena cuaca extrime ini yang saya baca dari BBM teman - teman. Saya pribadi ikut prihatin atas kejadian ini dan selalu berdoa semoga temen - temen pelaut kita yang hilang segera di temukan dalam keadaan selamat dan teman - teman yang gugur semoga arwahnya bahagia di sisiNYA amien....
No comments:
Post a Comment