Wednesday, June 06, 2012

Berbagi Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Selamat pagi pengunjung setia blog saya...
Pagi tadi saya melihat berita di televisi yang membuat saya sedikit terkejut . Berita bahwa trend penderita AIDS di indonesia bukannya cenderung menurun tapi malah meningkat tajam. Hal ini tentu menjadi keprihatinan kita semua.
Upaya pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat menghambat tersebarnya virus HIV ini sepertinya menjadi sia - sia. 


Masyarakat sepertinya kurang begitu mendukung upaya mulia ini. Apalagi masih ada beberapa pemerintah daerah di indonesia yang melegalkan tempat portitusi ( kabupaten daerah  tingkat II pati salah satunya ).  Ini menjadi kontra produktif  dengan upaya kita semua mencegah tersebarnya virus HIV dan mengurangi tingginya angka penderita AIDS di indonesia.

Ironinya pembaca... profesi yang rentan terjangkit virus yang mematikan ini  salah satunya adalah pelaut. Setujukah anda? hehehehe... saya yakin anggapan itu sudah tidak valid lagi. Pelaut sekarang pintar - pintar (profesional ) dan bergaya hidup positif. ( sedikit membela hehehehehe )

Hampir semua orang pernah dengar kata HIV/AIDS tetapi mungkin sebagian dari kita  belum tahu apa arti HIV/AIDS dan bagaimana gejalanya. Di blog ini saya akan share sedikit tentang apa itu HIV/AIDS yang sumbernya saya ambil dari situs Komisi Penanggulangan AIDS. Saya berharap semoga artikel ini bisa memberi pencerahaan kepada kita semua akan bahaya AIDS bagi kehidupan kita. 

Apakah HIV?

HIV merupakan singkatan dari ’human immunodeficiency virus’. HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Apakah AIDS?

AIDS adalah singkatan dari ‘acquired immunodeficiency syndrome’ dan menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.

Apakah gejala-gejala HIV?

Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi awal. Beberapa orang mengalami gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman (disertai panas tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpa), yang dapat terjadi pada saat seroconversion. Seroconversion adalah pembentukan antibodi akibat HIV yang biasanya terjadi antara enam minggu dan tiga bulan setelah terjadinya infeksi.

Kendatipun infeksi HIV tidak disertai gejala awal, seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah melalui tes HIV.
Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS.

Kapankah seorang terkena AIDS?

Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling lanjut.
Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
  • Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
  • Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak sembuh- sembuh)
  • Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru), atau
  • Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai indikator AIDS.
Sebagian besar keadaan ini merupakan infeksi oportunistik yang apabila diderita oleh orang yang sehat, dapat diobati.

Seberapa cepat HIV bisa berkembang menjadi AIDS?

Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.

Tidak bisa membayangkan kita, begitu tersiksanya orang yang hidup dengan menyandang penyakit AIDS ini. Mereka menanggung beban yang teramat berat di masyarakat. Untuk itu waspadalah kita semua.. Hindari prilaku sex bebas dengan berganti - ganti pasangan, jauhkan hidup dari narkoba serta lenyapkan ortentasasi sex yang menyimpang, karena menyesal di akhir hidup tiada guna. 
Sayangilah keluarga kita... Sayangi hidup kita... 
Salam

*sumber dari komisi penanggulangan AIDS Inndonesia

No comments: