Friday, May 18, 2012

Jangan Anggap Biasa Penyakit Diare Pada Bayi Anda

Selamat pagi pengunjung setiap blog saya ... 
curhat dikit boleh ya? hehehehe... hari ini saya sedih banget mendengar berita anak pertama dari salah satu crew di kapal kami bekerja meninggal dunia. Anak pertama yang sangat sangat di sayangi kerena harus menunggu 6 tahun di usia perkawinannya Tuhan baru menganugrahkan seorang buah hati. Namun itupun hanya berusia dua pekan si bayi harus di panggil kembali ke hadiratNya. Sedihnya pembaca, atas kebahagiaan yang tiada tara itu dia sudah menyiapkan dua ekor kambing untuk aqeqah anaknya nanti.
Belum hilang dari ingatan kami ketika 10 bulan yang lalu temen saya tercinta ini memberi kabar bahwa istrinya hamil kepada kita semua di kapal. Dia sangat bahagia sekali karena penantian panjangnya akhirnya membuahkan hasil. Dan tepat di penghujung bulan april kemarin kebahagiaan sebenarnya itu terwujud kerena akhirnya bayi yang di tunggu - tunggu hadir di dunia. Sorang bayi laki - laki yang sehat dengan berat 3,6 kg dan panjang 52 cm hadir di tengah keluarga kecilnya walau dengan operasi ceasar.
 

Sayang kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena tepat tanggal 15 mei 2012 selepas adzan magrib buah hati tercinta itu di ambil kembali kehadirat Alloh SWT. Kita sebagai umat Islam tentu percaya kepada takdir dan tentu kejadiaan ini sudah menjadi takdirnya, namun tidak ada salahnya kita mengambil hikmah dari cobaan ini. Untuk itu di blog ini saya ingin sedikit cerita sebab musabab mengenai kematian dari baby tercinta ini untuk kita ambil pelajarannya di kemudian hari.
 

Semua berawal dari kurang pengalaman teman saya dan istrinya dalam mengatasi dan mengantisipasi kejadian pasca melahirkan baik untuk bayi dan ibunya yang masih tahap pemulihan pasca operasi ceasar ini. Kita semua maklum karena mereka tinggal di banjarmasin tidak ada sanak keluarga satupun. Melahirkan serta merawat bayi adalah pengalaman pertama bagi mereka sehingga mereka belum begitu mengerti detail tentang merawat bayi dan mengatasi kejadiaan di luar kewajaran.

Dan fatalnya teman saya terkasih ini meninggalkan istri dan bayinya sendiri tanpa ada orang lain di rumah untuk kembali bekerja, sehingga ketika bayi mengalami diare sudah dua hari tidak secepatnya di bawa ke dokter dan harus menunggu teman saya pulang dari lokasi baru di bawa ke dokter. Dokter menganjurkan opname namun belum ada 24 jam dalam penanganan dokter di rumah sakit sang buah hati tercinta ini menghempuskan nafas terakhir. Inalilahi wa inalilahi rojiun... semoga keluarga kecil ini di beri ketabahan dan buah hatinya di tempatkan di sisiNya.

Dari pengalaman di atas, saya ingin share kepada pembaca setia blog saya ini untuk jangan menganggap enteng penyakit diare pada bayi khususnya bayi usia belum genap 10 bulan. Saya juga ingin memberi sedikit informasi tentang penyakit diare pada bayi beserta penanganannya yang saya ambil dari beberapa sumber untuk pembaca semua.


Menurut data Riset Kesehatan Dasar ( rekesdas) pada tahun 2007 penyakit diare menempati urutan tertinggi angka penyebab kematian bayi usia 29 hari sampai 11 bulan dan balita usia 12 bulan sampai 59 bulan di Indonesia untuk itu kita harus waspada dan jangan anggap enteng penyakit diare tersebut.
 

Pengertian diare bagi masyarakat umum sering di sebut penyakit 'mencret'. Devinisi diare menurut Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) adalah buang air besar lebih sering ( lebih dari 3 kali ) dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya.
 

Penyebab diare pada bayi dan anak balita ada beberapa sebab di antaranya ;
  1. Bayi dan balita di beri makanan dan minuman yang tidak bersih sehingga saluran pencernaan virus, bakteri dan parasit penyebab diare.
  2. Alergi susu formula atau susu lain.
  3. Bayi yang tidak di beri makanan sesuai umurnya.
  4. Keracunan makanan
Sumber/ cara penularan diare antara lain :

  • Menggunakan sumber air yang tercemar mikroba dan memasak air tidak mendidih.
  • Pencucian alat - alat makanan tidak dengan air bersih , botol susu untuk bayi tiadak di rebus/ seduh sebelum di pakai.
  • Orang yang menyiapkan susu atau makanan pada bayi tidak membersihkan tangannya dengan bersih.
  • Ketika bayi atau balita mengalami mencret lebih dari 3 atau 4 kali maka lama kelamaan anak tersebut akan kehilangan cairan dalam tubuh dan apabila zat elektrolit tidak dapat penggantinya maka anak tersebut mengalami dehidrasi.

Sebagai orang tua kita harus mengerti tanda - tandanya anak mengalami dehidrasi. adapun tanda - tanda anak mengalami dehidrasi di antaranya adalah :
 

Pada dehidrasi ringan akan mengawali anak dengan menunjukan sikap rewel atau gelisa minum dengan lahap test dengan cubitan perut (turgor) kembalinya lambat mata lebih cekung dari biasanya.
 

Pada hehidrasi berat kesadaran berkurang atau anak tidak sadar, mata cekung , tubuh lemas/ lesu , malas minum, test pada cubitan perut (turgor) kembali sangat lambat (2 atau 3 menit) air kencing sedikit atau tidak bisa kencing.  Pada bayi ubun- ubun cekung pada dehidrasi berat.


Cara mencegah diare pada bayi dan balita di antaranya adalah :

  1. Berikan ASI (air susu ibu) sampai usia 6 bulan.
  2. Setelah usia anak bulan 6 bulan, selain diberi ASI anak di beri makanan pendamping (MP-ASI) secara bertahap dalam jumplah maupun kelembutannya dalam setiap minggunya agar memberi kesempatan pencernaan bayi untuk menyesuaiannya.
  3. Masak air sampai mendidik untuk di minum.
  4. Cuci tangan sampai bersih sebelum menyiapkan makanan atau minuman untuk bayi maupun balita.
  5. Peralatan makanan dan minuman dengan air bersih dan di bilas dengan air hangat.
  6. Biasakan buang air besar di wc
  7. Buang sampah pada tempatnya.
  8. Dll
Penanganan diare pada bayi dan balita :

  • Berikan air susu ibu lebih sering.
  • Makan seperti biasa dan minum lebih sering.
  • Setelah berhenti diare beri makanan extra.
  • Berikan oralit
  • Jika bayi atau balita muntah tunggu 10 menit kemudian baru beri oralit kembali.
  • Lanjutkan memberikan cairan tambahan sampai diarenya mereda.
  • Jangan berikan obat apapun kecuali obat yang diberikan oleh dokter. Pemberian obat anti diare membahayakan bayi dan balita.
  • Segera bawa dan periksakan bayi atau balita ke dokter atau rumah sakit terdekat apabila sakit masih berlanjut.


Menggambil hikmah dari kejadian yang di alami teman saya di atas maka saya bisa mengambil kesimpulan bahwa :
 

  • Dalam bentuk apapun dan bersumber dari manapun informasi yang benar (dalam hal ini informasi tentang penanganan bayi dan balita) itu sangat penting bagi kita karena dengan informasi tersebut kita bisa mengambil keputusan dan bertindak dengan benar dan cepat. 
  • Perhatian khusus dan istimewa harus kita berikan kepada bayi kita agar tetap sehat dan mengetahui perkembangannya. Menjadi suami siaga walau sebagian orang menganggap jadul tapi hakekatnya sangat membantu membentuk sebuah kekuatan dalam berumah tangga denagna seorang bayi baru di lahirkan. 
  • Tidak panik dan secepatnya di bawa ke dokter apabila anak mengalami gangguan sakit atau di luar kewajaran. 
  • Menjaga amanah dengan baik titipan Alloh ini dengan memberi kebutuhannya yang hakiki dan layak Yang paling utama dari semua itu adalah berdoa kepada sang maha Pencipta agar di beri kesehatan, kemudahan dan jauh dari mala petaka. 
Demikian pengunjung dan pembaca setia blog saya ini , semoga postingan sederhana ini bermanfaat dan memberi hikmah bagi kita semua. Kalau ada memberi saran komentar dengan bangga hati akan saya tanggapi dengan seksama .. 

salam...